Kendaraan bermotor begitu ramai berlalu lalang di Jalan Jogja-Solo kala itu. Terlihat di sebelah timur, matahari mengintip di balik awan putih yang lembut. Perjalananku ke "kota berhati nyaman" dari "kota bersinar" begitu terasa nikmat. Entah karena apa, tapi mungkin karena sudah tiga minggu aku tidak menyambangi kampusku, Universitas Gadjah Mada tercinta. Rasa rindu akan suasana Jogja begitu kental terasa setelah tiga minggu aku merantau ke Kota Surabaya-Gresik-Sidoarjo untuk menjalankan misi liburan semester ganjil, yaitu kerja praktik atau orang umum menyebutnya 'magang'.
Sempat kunyanyikan di jalan sambil mengendarai sepeda motor_ lagu dari Katon yang digarap ulang oleh band Ungu, 'Yogyakarta'.
Oke, ternyata perjalananku sudah sampai di Prambanan. Masih sekitar lima belas kilometer lagi perjalananku menuju kampus biru. Suasana jalan semakin terasa ramai. Nampak para polisi lalulintas berusaha mengatur arus lalulintas dengan gerakan-gerakan khas-nya.
Singkat cerita, tibalah aku di potal teknik ugm. Barulah kuingat bahwa KIK (kartu identitas kendaraan) milikku ketinggalan di kos, sedangkan aku belum sempat mampir kos saat itu. Maka karcis kuning menjadi tiketku untuk memarkir kendaraan di kampus teknik. Tentu saja dengan memintanya pada petugas penjaga pintu masuk. Loloslah aku.
Jeng jeng jeng... tibalah aku di parkiran kampus jurusanku. Aroma oksigen di sana begitu membuatku bernostalgia akan suasana tiga minggu yang lalu.. (ya, cukup lebay!!)
Memasuki ruang studio suasana ternyata tidak terlalu ramai. Banyak teman yang masih belum kembali ke Jogja ternyata. Beberapa masih di kampung halaman, dan beberapa yang lain masih KP.
Seorang dosen senior memberikan arahan kala itu. dan sangat terlihat antusiasme dari para mahasiswa di semester ke enam ini.
Dengan format baru, absen di studio yang dulunya agak santai sekarang menjadi ketat. Menurutku itu bagus, karena akan memupuk kedisiplinan para mahasiswa/i. Jadi setiap mahasiswa yang absen dengan paraf, akan diikuti oleh paraf dari staf lab studio.
sebenarnya akan lebih baik lagi jika absen dilakukan dengan sidik jari. Selain praktis juga tidak merepotkan para staf lab studio. Ini bukannya sok-sokan, tapi emang bener hal yang seperti ini perlu ditegakkan untuk melatih kedisiplinan masyarakat Indonesia.
Mulai dari diri sendiri
Mulai dari yang kecil
Mulai dari saat ini
Semoga bermanfaat untuk kita semua, khususnya para mahasiswa yang biasa titip absen. he he
0 comments:
Post a Comment