Wednesday, February 29, 2012

Politik dan Politik

Well,, kali ini masalah politik akan menjadi bahasan singkat.
Indonesia memang negara berkembang, dan masih terus berkembang, entah sampai kapan. 
Rasa optimis bahwa Indonesia kelak akan menjadi negara dambaan, selalu menyelimuti jiwa-jiwa muda yang optimis. Mereka selalu berjuang sesuai kemampuan dan seoptimal mungkin. Semoga saya dan sobat-sobat ini termasuk di dalamnya.
Tidak dipungkiri, hiruk-pikuk politik di Indonesia selalu panas dan tak berujung jika dibahas. Mulai dari partai politik, DPR, Jalannya pemerintahan, korupsi dan sebagainya. Citra politik di Indonesia saat ini bisa disebut 'kotor'. Dan beberapa orang menyebut Indonesia belum matang dalam berpolitik.
Bahkan sampai level mahasiswa dan pelajar pun, dinamika politik ini selalu menghantui dan seolah-olah tidak dapat dipisahkan.
Media cetak, media elektronik tidak pernah absen memberitakan fenomena politik yang anget, update, anyar, terbaru. Bahkan tayangan televisi saat ini banyak yang khusus menayangkan perdebatan para politikus, yang ujungnya kurang jelas dan tidak memberikan solusi nyata. Orang kebanyakan menyebut mereka sedang debat kusir.
Prihatun memang!!,,,,,,,,,,,,,,, "prihatin" maksudku.
Oke agar gak dituduh sebagai bacaan kusir, :D  ,maka disini saya berusaha memberikan solusi yang simpel dan mujarab, InsyaAllah.
Salah satunya jelas dengan pendidikan. Pendidikan yang seimbang antara aspek IQ, EQ dan SQ.. intelektual, emosional dan spiritual.
Pendidikan ini harus ditanamkan pada masyarakat Indonesia sedini mungkin. Ya, dari kanak-kanak.
Jadi nanti ketika anak-anak ini dewasa dan maju ke panggung politik, bekalnya bukan hanya strategi berpolitik dan melulu menjunjung kepentingan pribadi/kelompok. Namun dilandasi ilmu agama, moral dan sosial yang baik. Harapannya, paling tidak menekan angka korupsi dan penyelewengan amanah.
Dua hal itu saja kalau bisa dibersihkan, InsyaAllah aman. Meskipun masih banyak hal yang harus diperhatikan dan dibenahi.   :D

Bersyukur

Pagi yang cerah dengan sinar matahari mengintip di balik jendela menjadi momen dimana aku menuliskan cerita ini. Sudah dua hari ini aku berada di Surabaya untuk menjalankan 'Kerja Praktik' atau biasa disebut magang oleh beberapa kalangan.
Di Surabaya, aku tinggal di rumah temanku, Kenan, bersama tiga temanku lainnya: Wildan, Wira dan Uci. Many thanks dah pokoknya buat Bung Kenan.
Sebenarnya tempatku KP ini tepatnya bukan di Kota Surabaya, tapi di Gresik. Jadi Pemda Gresik bersama Menpera (Kementerian Perumahan Rakyat) sedang merencanakan kawasan Gresik Selatan untuk dikembangkan menjadi kawasan dengan konsep 'Kota Baru'. Sebenarnya usulan dan rencana ini sudah dilontarkan sejak tahun 2009. Untuk itu Pemda Gresik bersama Menpera dan beberapa instansi terkait melakukan penyusunan "Masterplan Gresik Selatan" pada tahun 2012.
Namun kali ini aku belum akan mengulas mengenai jejak-jejak kakiku berkaitan dengan kegiatan KP. Ya, karena emang baru dua hari, dan ada sesuatu lain di benakku yang udah mengantri untuk dipostingkan..hehe
Barang siapa bersyukur maka Allah akan menambahkan nikmat kepadamu, namun barang siapa yang kufur (mengingkari nikmat Allah) maka sungguh azab Allah amatlah pedih.
Begitulah janji Allah dalam Al Qur'an.
Setiap orang memiliki jalan sendiri dalam mengarungi kehidupannya,, yang terpenting adalah bagaimana menjalani setiap langkah-langkah kehidupan dengan optimal dan penuh rasa tanggungjawab. Dan tentunya tidak lupa selalu bersyukur akan apa yang didapat. Itu membuat kehidupan menjadi indah dan lebih nikmat.
Rasa syukur dapat diimplementasikan dengan berbagai cara. Diantaranya dengan bersedekah, menyantuni anak yatim dan banyak cara yang lain. Paling tidak kita berterimakasih pada Allah dengan mengucap "Alhamdulillah". Itu sangatlah indah ,sobat.
Dan apapun kondisi kita saat ini, tidak ada alasan untuk kita tidak bersyukur. :)

Ada Cerita di Awal Semester Baru

Kendaraan bermotor begitu ramai berlalu lalang di Jalan Jogja-Solo kala itu. Terlihat di sebelah timur, matahari mengintip di balik awan putih yang lembut. Perjalananku ke "kota berhati nyaman" dari "kota bersinar" begitu terasa nikmat. Entah karena apa, tapi mungkin karena sudah tiga minggu aku tidak menyambangi kampusku, Universitas Gadjah Mada tercinta. Rasa rindu akan suasana Jogja begitu kental terasa setelah tiga minggu aku merantau ke Kota Surabaya-Gresik-Sidoarjo untuk menjalankan misi liburan semester ganjil, yaitu kerja praktik atau orang umum menyebutnya 'magang'.
Sempat kunyanyikan di jalan sambil mengendarai sepeda motor_ lagu dari Katon yang digarap ulang oleh band Ungu, 'Yogyakarta'.
Oke, ternyata perjalananku sudah sampai di Prambanan. Masih sekitar lima belas kilometer lagi perjalananku menuju kampus biru. Suasana jalan semakin terasa ramai. Nampak para polisi lalulintas berusaha mengatur arus lalulintas dengan gerakan-gerakan khas-nya.
Singkat cerita, tibalah aku di potal teknik ugm. Barulah kuingat bahwa KIK (kartu identitas kendaraan) milikku ketinggalan di kos, sedangkan aku belum sempat mampir kos saat itu. Maka karcis kuning menjadi tiketku untuk memarkir kendaraan di kampus teknik. Tentu saja dengan memintanya pada petugas penjaga pintu masuk. Loloslah aku.
Jeng jeng jeng... tibalah aku di parkiran kampus jurusanku. Aroma oksigen di sana begitu membuatku bernostalgia akan suasana tiga minggu yang lalu.. (ya, cukup lebay!!)
Memasuki ruang studio suasana ternyata  tidak terlalu ramai. Banyak teman yang masih belum kembali ke Jogja ternyata. Beberapa masih di kampung halaman, dan beberapa yang lain masih KP.
Seorang dosen senior memberikan arahan kala itu. dan sangat terlihat antusiasme dari para mahasiswa di semester ke enam ini.
Dengan format baru, absen di studio yang dulunya agak santai sekarang menjadi ketat. Menurutku itu bagus, karena akan memupuk kedisiplinan para mahasiswa/i. Jadi setiap mahasiswa yang absen dengan paraf, akan diikuti oleh  paraf dari staf lab studio.
sebenarnya akan lebih baik lagi jika absen dilakukan dengan sidik jari. Selain praktis juga tidak merepotkan para staf lab studio. Ini bukannya sok-sokan, tapi emang bener hal yang seperti ini perlu ditegakkan untuk melatih kedisiplinan masyarakat Indonesia.
Mulai dari diri sendiri
Mulai dari yang kecil
Mulai dari saat ini
Semoga bermanfaat untuk kita semua, khususnya para mahasiswa yang biasa titip absen. he he